Sendirinya Republik Indonesia

180 Views

Penulis : Moh Faidal Dg Pasau

KBBI menyatakan kata sendiri bermakna ‘seorang diri; tidak dengan orang lain”. Adapun makna lain dari kata sendiri adalah sebagai berikut. Pertama, ‘tidak dibantu (dipengaruhi) orang lain’. Contoh: rencana itu adalah hasil pikirannya sendiri. Kedua, ‘tidak dibantu alat lain; otomatis.

Ketika ia memulai perjalanannya suatu malam di kegelapan malam tanpa di ketahui siapa orang yang mengendarainya.

Republik adalah bentuk pemerintahan di mana kekuasaan negara berasal dari rakyat, bukan dari keturunan atau hak ilahi. Dalam negara republik, rakyat berhak memilih wakil-wakilnya untuk memerintah negara.

Dalam pengertian dasar, sebuah republik adalah sebuah negara di mana tampuk pemerintahan akhirnya bercabang dari rakyat, bukan dari prinsip keturunan bangsawan dan sering dipimpin oleh seorang presiden. Istilah ini berasal dari bahasa Latin res publica, atau “urusan awam”, yang artinya kerajaan dimiliki serta dikawal.

Indonesia adalah republik yang berarti kepala negara dipilih oleh rakyat melalui proses pemilihan umum. Presiden adalah kepala negara dan pemerintahan serta bertanggung jawab kepada rakyat dalam menjalankan tugas dan fungsi negara.

Republik Indonesia Serikat (bahasa Belanda: Republiek van de Verenigde Staten van Indonesië; bahasa Inggris: Republic of the United States of Indonesia; lebih dikenal dan disingkat sebagai RIS) adalah bentuk negara federasi yang berdiri di Indonesia pada tahun 1949 hingga 1950. RIS dibentuk sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dan Belanda, yang berlangsung di Den Haag, Belanda, pada akhir tahun 1949. Berdasarkan perjanjian ini, Belanda mengakui kedaulatan Indonesia secara penuh, namun dengan syarat bahwa Indonesia harus berbentuk negara federal yang terdiri dari beberapa negara bagian, termasuk Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, dan Negara Sumatera Timur, di samping Republik Indonesia yang berpusat di Yogyakarta. RIS secara resmi berdiri pada 27 Desember 1949, dan Presiden pertamanya adalah Soekarno dengan Mohammad Hatta sebagai Perdana Menteri.

 

Mencapai indonesia merdeka

98 Views

Penulis : Moh Faidal Dg Pasau 

Pemikiran Soekarno tentang “Mencapai Indonesia Merdeka” dan lain-lain yang berkenaan dengan nasib masa depan Indonesia ini merupakan buah pikiran yang dimuat di berbagai surat kabar, antara lain: Suluh Indonesia, Panji Islam, dan Pikiran Rakyat.

Merdeka terhadap pada Hindustan? Toch raja-raja zaman purbakala itu mula-mula bangsa Hindu? Tokh kaum ningrat zaman purbakala itu mula-mula bangsa Hindu? Toch kekuasaan zaman purbakala itu ada di tangannya orang-orang bangsa Hindu? Tokh dus, Rakyat jelata zaman purbakala itu diperintah oleh orang-orang bangsa Hindu? Ya! Merdeka terhadap pada Hindustan, oleh karena kaum yang kuasa di dalam zaman Hindu itu tidaklah terutama sekali kaum “usurpator”, tidak terutama sekali kaum “perebut kekuasaan”, tidak terutama sekali kaum penja­jah. Mereka bukanlah kaum yang merebut kerajaan, tetapi mereka sendirilah yang mendirikan kerajaan di Indonesia! Mereka menyusun staat Indonesia, yang tahadinya tidak ada staat Indonesia,. Mereka “mene­mukan” masyarakat Indonesia tidak sebagai suatu masyarakat yang sudah berupa “negeri”, tetapi suatu masyarakat yang belum ketinggian susunan. Mereka mendirikan di sini suatu keadaban, suatu cultuur, yang bukan suatu cultuur “dari atas”, bukan suatu “imperialistische cultuur”, – tetapi suatu cultuur yang hidup dan subur dengan masyarakat Indonesia. Mereka pu­nya perhubungan dengan Hindustan bukanlah perhubungan kekuasaan, bukanlah perhubungan pemerintahan, bukan perhubungan macht, – tetapi ialah perhubungan peradaban, perhubungan cultuur. Raja-raja zaman purbakala itu hanya di dalam permulaannya sahaja orang-orang bangsa Hindu, – raja-raja itu kemudian adalah orang-orang Hindu-Indonesia, dan kemudian lagi orang-orang Indonesia-Hindu, yang adat-istiadatnya, cara-hidupnya, agamanya, cultuurnya, kebangsaan-nya, darahnya, rasnya berganda-ganda kali lebih Indonesia daripada Hindu, ya, akhirnya samase‑kali Indonesia dan hanya “berbau” sahaja Hindu. Pendek-kata, di dalam zaman purbakala itu negeri Indonesia bukanlah “koloni” dari negeri Hindu, bukan “kepunyaan” negeri Hindu, bukan jajahan negeri Hindu. Negeri Indonesia di zaman itu adalah merdeka terhadap pada negeri Hindu adanya!

Negeri Indonesia ketika itu merdeka, – tetapi penduduk Indonesia, Rakyat-jelata Indonesia, Marhaen Indonesia, adakah ia juga merdeka? Marhaen Indonesia tidak pernah merdeka. Marhaen Indonesia, sebagai Rakyat Marhaen di seluruh dunia, sampai kini belum pernah merdeka! Marhaen Indonesia itu di zaman “Hindu”, tatkala negeri Indonesia ber­nama merdeka dari Hindustan, adalah diperintah oleh raja-rajanya secara feodalisme: Mereka hanyalah menjadi perkakas sahaja dari raja-raja itu dengan segala bala-keningratannya, mereka tidak mempunyai hak menentukan sendiri putih-hitam nasibnya, mereka senantiasa ditindas oleh “kaum atasan” daripada masyarakat Indonesia itu, sebagai­ sebagai­mana kaum Marhaen di mana-mana negeri di muka bumi di zaman feodal­isme juga menderita nasib tertindas dan terkungkung. Mereka haruslah hidup dengan selamanya ingat bahwa miliknya dan nyawanya “nek awan duweke sang nata, nek wengi duweke dursila”, yakni dengan selamanya ingat akan nasibnya perkakas, yang banyak kewajibannya tetapi tiada hak-haknya samasekali. 0, Marhaen Indonesia, yang dulu celaka dalam zaman feodalismenya kerajaan dan keningratan bangsa sendiri, yang kini celaka dalam zaman modern kapitalisme dan imperialisme, – berjoang­lah habis-habisan mendatangkan nasib yang sejati-jatinya merdeka!

Pekerjaan jalan rumah bangunanpun banyak di kerjakan sampai patungannya seorang tokoh bangsa pun banyak dibuat.

 

 

Aviasi Pariwisata Indonesia

145 Views

Penulis : Moh Faidal Dg Pasau 

Pariwisata (bahasa Inggris: tourism) adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang dilakukan untuk kegiatan ini. Seorang wisatawan adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.

PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), atau berbisnis sebagai Injourney (kepanjangan dari Indonesia Journey, atau dari kalimat Bahasa Inggris yang berarti Dalam Perjalanan) adalah sebuah badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.

Perusahaan ini memulai sejarahnya setelah Indonesia merdeka sebagai “Skuadron Pemotretan Udara” dari TNI Angkatan Udara. Skuadron tersebut kemudian dipisah menjadi sebuah lembaga dengan nama “Lembaga Aerial Survey”.

Pada tahun 1961, pemerintah Indonesia mengubah lembaga tersebut menjadi sebuah perusahaan negara dengan nama “Perusahaan Negara Aerial Survey” (Penas).

Penas bergerak di bidang pemetaan, pemotretan, dan survei dari udara. Untuk menjalankan bisnisnya, hingga tahun 1968, Penas menggunakan dua unit North American B-25 Mitchell yang dipinjamkan oleh TNI Angkatan Udara.

Sebagai induk holding

Pada bulan Juli 2021, pemerintah mengubah nama perusahaan ini menjadi seperti sekarang sebagai bagian dari persiapan untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.

Definisi yang lebih lengkap,pariwisata adalah industri jasa. Mereka menangani jasa mulai dari angkutan, jasa keramahan, tempat tinggal, makanan, minuman dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, keamanan dll. Dan juga menawarkan tempat istirahat, budaya, pelarian, petualangan, pengalaman baru dan berbeda lainnya.

Menurut Undang Undang No.10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata :

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.