Palu- Jati Centre. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah mengakreditasi Jaringan Advokasi Untuk Keadilan (Jati) Centre sebagai pemantau pada tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2020 di wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, setelah memverifikasi berkas administrasi yang diajukan.
Pada kesempatan itu, Ketua KPU Sulteng, Tanwir Lamaming secara simbolis menyerahkan langsung sertifikat akreditasi kepada Direktur Jati Centre, Mashur Alhabsyi, Senin (5/10/2020) di kantor KPU Sulteng.
Tanwir Lamaming menyampaikan, pemilihan serentak lanjutan tahun 2020 di masa pandemi covid 19 adalah realita yang harus dihadapi dan ini menjadi tantangan sekaligus ujian kelangsungan demokrasi lokal.
“Menjadi tantangan berat bagi penyelenggara dan pemantau pilkada di tahun ini, sebab proses pemilihan dihadapkan dengan realita pandemi covid-19,” sebut Tanwir.
Tanwir juga menyampaikan, bahwa ujian Pilkada kali ini sebagai bentuk ujian kelangsungan demokrasi, terlebih bagi penyelenggara pemilihan, apakah proses demokrasi yang terbangun mampu diujikan pada situasi apapun.
Bersamaan dengan itu, Direktur Jati Centre Mashur Alhabsyi saat menyampaikan, Pilkada di masa pandemi memang kondisi yang baru, semua pihak harus bersinergi dalam mensukseskan rutinitas pesta demokrasi.
“Di masa pandemi ini, sinergi dalam menciptakan sukses pilkada yang kami maksud yaitu, bukan hanya aspek kesuksesan penyelenggaraan saja. Namun kesuksesan dalam menerapkan protokol kesehatan demi keselamatan manusia sesuai anjuran Pemerintah dan aturan yang diterapkan pihak Bawaslu dan KPU,” ungkap Mashur.
Menurut Mashur, kerja pemantau pemilihan bukan hanya sisi kepemiluan untuk menjamin kualitas demokrasi, bahkan memantau soal penerapan protokol kesehatan dalam tahapan pilkada sehingga semuanya bisa bersinergi baik penyelenggara, peserta maupun masyarakat dalam rangka menjamin keselamatan dan kesehatan sesama.
“Harapan kami juga kiranya di masa pandemi ini, semuanya bersinergi dan ada kesadaran diri untuk meningkatkan kualitas berdemokrasi dengan patuh pada aturan protokol kesehatan demi keselamatan dan kesehatan semua,” harapnya.
Untuk diketahui, Jati Centre berisi kumpulan individu yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari aktivis mahasiswa dan pemuda, jurnalis, konsultan perencanaan, akademisi, dan tokoh masyarakat yang menaruh perhatian terhadap isu keadilan, dan demokrasi, tanpa berafilisasi dengan partai politik atau pasangan calon kepala daerah.
Jati Centre secara rutin melakukan pengkaderan (pendidikan dan pelatihan) untuk merekrut generasi muda potensial untuk didik menjadi pemimpin yang menaruh minat pada isu keadilan, konstitusi, dan pembangunan. Serta mengkaji dan mempublikasi ide gagasan yang mencerahkan.